Wednesday, October 31, 2012

Akulturasi dan Relasi Internakultural


Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
Contoh lain, masyarakat pendatang berkomunikasi dengan masyarakat setempat dalam acara syukuran, secara tidak langsung masyarakat pendatang berkomunikasi berdasarkan kebudayaan tertentu milik mereka untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kebudayaan setempat.

Definisi yang pertama dikemukakan didalam buku Intercultural Communication: A Reader dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar budaya (intercultural communication) terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain (Samovar & Porter, 1994, p. 19).
Definisi lain diberikan oleh Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (2003, p. 13). Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi apabila terdapat dua budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.

Menurut saya, Akulturasi dan relasi internakultural yaitu adanya proses komunikasi antar dua budaya yang berbeda sehingga terjadinya interaksi. Dengan adanya akulturasi maka adanya pertemuan antara dua kebudayaan yang berbeda. Akulturasi dan inkulturasi merupakan dua hal yang berkaitan satu sama lain, akulturasi sebagai perubahan budaya yang ditandai dengan adanya hubungan antara dua kebudayaan, keduanya saling memberi dan menerima.  Sedangkan inkulturasi mendukung kegiatan member dan menerima dengan komunikasi yang dilakukan antar budaya tersebut.



Daftar Referensi:

gambar:
http://zakariazeky.files.wordpress.com/2012/02/isd1.png?w=640


Tuesday, October 2, 2012

Transmisi Budaya dan Biologis

Transmisi Budaya

1.    Transmisi Vertikal
•    General Acculturation
Dari orang yang lebih tua atau orang tua, pada budaya sendiri (intra) informal.
Ex: anak disiplin karena melihat orang tuanya.
•    Specific Socialization
Peristiwa yang disengaja, terarah dan sistematis.
Ex: anak di didik untuk tidak membantah orang tua. (pendidikan formal).

2.    Oblique Transmision
Dari orang dewasa lain yang budayanya sama (akulturasi/sosialisasi) dan dari orang yang budayanya beda (akulturasi/resosialisasi)
•    General Acculturation
Orang dewasa yang budayanya sama
Ex: anak meniru sopan-santun orang dewasa, misalnya guru.
•    Specific Socialization
Ex: guru menanamkan sifat-sifat kerjasama.
•    General Acculturation
Orang dewasa yang berbudaya beda.
Ex: model pakaian

3.    Horizontal Transmision
•    General Aacculturation
Dari teman sebaya pada budaya yang sama.
Ex: anak ikut-ikutan meminum minuman alkohol karena ikut temannya.
•    Specific Socialization
Ex: ketika diskusi kelompok, anak mengikuti aturan yang berlaku misalnya berbicara bergantian.

Perbedaan Enkulturasi dengan Akulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur ditransmisikan dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Mempelajari mengenai budaya, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan dengan gen. Orang tua, teman-teman, lembaga sekolah, dan pemerintahan adalah guru utama di bidang kultur. Dan enkulturasi terjadi melaui mereka.
Sedangkan akulturasi mengacu pada proses dimana kultur diperbaiki dan dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur yang lain. Sebagai contoh, apabila ada sekelompok imigran yang kemudiam menetap di Amerika Serikat (kultur tan rumah), maka kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur Tuan rumah ini. Lama kelamaan, nilai, dan cara berperilaku serta kepercayaan dari kultur tuan rumah ini akan menjadi bagian dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.

Pengaruh Trasmisi Budaya terhadap Perkembangan Psikologi Individu

1.    Pengaruh Enkulturasi terhadap Perkembangan Psikologi Individu
Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian pikiran serta sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang berlaku dalam hidup dan kebudayaannya.
2.    Pengaruh Akulturasi terhadap Perkembangan Psikologi Individu
Akulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul ketika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.

Awal masa perkembangan dan pola kelekatan pada ibu atau pengasuh
Kelekatan pada ibu atau pengasuh sangat mempengaruhi masa perkembangan anak. Terbentuknya perilaku anak dapat dilihat dari bagaimana pola asuh anak tersebut selama masa perkembangannya. Misalnya, anak dididik untuk selalu disiplin, maka anak tersebut akan terbentuk disiplin, anak melihat orang tuanya selalu bertutur kata sopan maka anak tersebut akan bertutur kata sopan pula. Namun ketika anak berada pada lingkungan social dan pengasuh atau ibu tidak memperhatikan pergaulannya, maka anak tersebut akan terbawa budaya asing (diluar yang diajarkan orangtuanya). Misalnya ketika temannya mengucapkan kata-kata kasar dan sering didengar anak tersebut maka anak tersebut akan mengikuti perkataan-perkataan yang sering diucapkan teman—temannya.




Referensi:
http://www.scribd.com/doc/68996864/TRANSMISI-BUDAYA
http://id.shvoong.com/law-and-politics/family-law/2245698-enkulturasi-dan-akulturasi/



Gambar: http://www.google.co.id/imgres?start=596&um=1&hl=id&sa=N&biw=1280&bih=671&tbm=isch&tbnid=_J5NBQnqtb8MzM:&imgrefurl=http://arief-relation.blogspot.com/&docid=AjV7UW9qe8ZsyM&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBIwqJQwIk8z812Fas1fheSypXQeF1UT_blHnWBSGcY_PDdM9UQiOGNhku1s2vMe0v5PFVtqMrDemIBwfscaG-MYesteqEwAW2FCag94uKxH_KAb-4Hj4VRLqkoqZPFwLwqvbu28UaYbpu/s320/gmr%252B1.jpg&w=259&h=194&ei=DA5rUL-9AobjrAenioDADg&zoom=1&iact=hc&vpx=852&vpy=312&dur=281&hovh=155&hovw=207&tx=75&ty=35&sig=103950991616627445009&page=27&tbnh=155&tbnw=207&ndsp=21&ved=1t:429,r:9,s:596,i:34


Psikologi Lintas Budaya

Psikologi lintas budaya adalah bagian dari ilmu psikologi, psikologi lintas budaya membahas mengenai persamaan dan perbedaan fungsi individu dalam berbagai budaya dan kelompok etnik secara psikologis, mengenai hubungan-hubungan di antara psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis, serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung.

Menurut Segall (Dasen dan Poortinga) psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok yaitu: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan banyak persoalan. Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan menekankan beberapa kompleksitas: Riset lintas-budaya dalam psikologi adalah perbandingan sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis di bawah kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan antesede-anteseden dan proses-proses yang memerantarai kemunculan perbedaan perilaku.

Tujuan  Psikologi Lintas Budaya yaitu memungkinkan kita melihat disiplin ilmu Psikologi dari perspektif ragam budaya. Namun, ragam budaya yang dipelajari dalam Psikologi Lintas Budaya lebih menitik beratkan pada tata pandang dan cara berpikir Barat (Amerika & Eropa), sedangkan di Amerika Serikat sendiri terdapat keragaman budaya dan konflik antar budaya, karena memang mereka mulanya berasal dari berbagai ras, etnis dan bangsa yang berbeda. Studi Psikologi Lintas Budaya dengan mengacu pada kondisi di Barat hanya bagian dari studi Psikologi Lintas Budaya yang seharusnya dikuasai oleh para ilmuwan pendidikan di Indonesia. Namun yang lebih penting adalah mempelajari juga PLB yang bernuansa nusantara, mengingat Negara Indonesia memiliki banyak budaya yang beraneka ragam. Akhirnya, studi Psikologi Lintas Budaya memang diperlukan agar membawa kita pada pemahaman yang baik dan benar, sekaligus menghargai, menghormati dan merasakan perbedaan budaya (cultural diversity) dan pengaruhnya pada perilaku manusia tapi tetap untuk tidak melakukan keputusan dan penilaian terhadap mana perilaku yang benar atau salah dan baik atau buruk.

Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan disiplin ilmu lain:
  1. Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok.
·         Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Sosial memiliki hubungan, dimana di psikologi lintas budaya membahas mengenai psikologis seseorang dengan perubahan-perubahan yang berlangsung, sedangkan psikologi sosial membahas mengenai bagaimana individu dapat berinteraksi terhadap individu maupun kelompok yang berbeda budayanya dengan baik.
  1. Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi
Menurut Soerjono Soekamto, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
·         Jadi hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi adalah sama-sama mempelajari mengenai fungsi individu dalam masyarakat serta mempelajari budaya dan kelompok etnik yang berada dalam masyarakat, hanya saja psikologi lintas budaya lebih kepada bidang psikologisnya.

  1. Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Ekologi
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
·         Hubungan antara psikologi lintas budaya dengan ekologi yaitu ekologi mempelajari mengenai interaksi yang baik dengan makhluk hidup maupun lingkungan yang beraneka ragam.
.
Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu lain
  1. Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Indigenous
Indigenous psychology menurut Prof Kusdwiratri Setiono didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat.
Jadi perbedaan psikologi lintas budaya dengan Psikologi Indigenous adalah psikologi indigenous membahas mengenai isu yang mencerminkan kebutuhan realitas dari budaya setempat, sedangkan psikologi lintas budaya membahas isu serta konsep yang telah dikembangkan para ilmuwan.
  1. Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Budaya
Psikologi budaya adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial, mengekspresikan, mentransformasikan, meregulasikan dan mengubah psike manusia.

Perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Psikologi budaya adalah Psikologi budaya melihat bagaimana budaya dapat mentransformasikan dan mengubah psike seseorang, sedangkan Psikologi lintas budaya  melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik.

  1. Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Antropologi
Menurut Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari lima masalah mengenai makhluk hidup yaitu :
1. Masalah Perkembangan manusia sebagai makhluk biologis
2. Masalah sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia, dipandang dari sudut cirri-ciri tubuhnya.
3. Masalah sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia.
4. Masalah persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh dunia.
5. Masalah dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-masyarakat dan suku bangsa yang tersebar di seluruh bumi pada zaman sekarang ini.
Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Antropologi adalah Psikologi lintas budaya  mempelajari persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik sedangkan Antropologi mempelajari bagaimana manusia dalam suatu masyarakat membentuk suatu kebudayaan.




Referensi: