Monday, April 29, 2013

Perbedaan antara Konseling dengan Psikoterapi


Brammer & Shostrom (1997) mengemukakan perbedaan konseling dan terapi, yaitu:
1.   Konseling ditandai oleh adanya terminologi seperti:  educational, vocational, supportive, sutiational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time, dan short –term.”
2.   Sedangkan psikoterapi ditandai oleh: “supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severeemotional problems and longterm.”
Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1997) dan Patterson (1973) (dalam Gunarsa, 2007), sebagai berikut:
a.   Konseling untuk
-          Klien
-          Gangguan yang kurang serius
-          Masalah: jabatan, pendidikan
-          Berhubungan dengan pencegahan
-          Lingkungan pendidikan dan nonmedis
-          Berhubungan dengan kesadaran
-          Metode pendidikan
b.   Psikoterapi untuk
-          Pasien
-          Gangguan yang serius
-          Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
-          Berhubungan dengan penyembuhan
-          Lingkungan medis
-          Berhubungan dengan ketidaksadaran
-          Metode penyembuhan


Jadi perbedaan antara konseling dan psikoterapi yaitu, konseling biasanya dilakukan untuk klien yang memiliki masalah tidak terlalu berat dan konseling ini dapat dilakukan oleh para sukarelawan yang bukan berasal dari profesi kesehatan mental tetapi memiliki kualifikasi formal dalam bidang konseling. Sedangkan psikoterapi biasanya dilakukan untuk klien yang memiliki gangguan yang serius, sehingga hanya orang-orang ahli yang dapat melakukan psikoterapi. Dan biasanya konseling hanya dilakukan dalam beberapa pertemuan saja  atau dalam jangka pendek, sedangkan psikoterapi dilakukan biasanya sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun.


Sumber: Gunarsa, S. D. (2007). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.