Brammer & Shostrom
(1997) mengemukakan perbedaan konseling dan terapi, yaitu:
1. Konseling
ditandai oleh adanya terminologi seperti:
“educational, vocational,
supportive, sutiational, problem solving, conscious awareness, normal,
present-time, dan short –term.”
2. Sedangkan
psikoterapi ditandai oleh: “supportive
(dalam keadaan krisis), reconstructive,
depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other
severeemotional problems and longterm.”
Perbedaan konseling dan
psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1997) dan Patterson (1973) (dalam
Gunarsa, 2007), sebagai berikut:
a. Konseling untuk
-
Klien
-
Gangguan yang kurang serius
-
Masalah: jabatan, pendidikan
-
Berhubungan dengan pencegahan
-
Lingkungan pendidikan dan nonmedis
-
Berhubungan dengan kesadaran
-
Metode pendidikan
b. Psikoterapi untuk
-
Pasien
-
Gangguan yang serius
-
Masalah kepribadian dan pengambilan
keputusan
-
Berhubungan dengan penyembuhan
-
Lingkungan medis
-
Berhubungan dengan ketidaksadaran
-
Metode penyembuhan
Jadi
perbedaan antara konseling dan psikoterapi yaitu, konseling biasanya dilakukan
untuk klien yang memiliki masalah tidak terlalu berat dan konseling ini dapat
dilakukan oleh para sukarelawan yang bukan berasal dari profesi kesehatan
mental tetapi memiliki kualifikasi formal dalam bidang konseling. Sedangkan psikoterapi
biasanya dilakukan untuk klien yang memiliki gangguan yang serius, sehingga
hanya orang-orang ahli yang dapat melakukan psikoterapi. Dan biasanya konseling
hanya dilakukan dalam beberapa pertemuan saja atau dalam jangka pendek, sedangkan
psikoterapi dilakukan biasanya sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Sumber:
Gunarsa, S. D. (2007). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
No comments:
Post a Comment